Powered By Blogger

Monday, October 25, 2010

Surat C I N T A

Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri serta sahabat-sahabat tercintaku

yang insya Alloh tetap mencintai Alloh dan Rosul-Nya diatas segalanya,

karena hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya,

Wednesday, October 20, 2010

SEORANG MURSYID DARI SUDUT FISIKA





Suatu hari seorang Mursyid terlihat muncul di dua lokasi yang berbeda pada saat

yang bersamaan ketika para Salikin (santri) sedang sibuk mengecor atap gedung pesantren.

Pada suatu ketika di Situbondo seorang ulama mendatangi dua pengajian di dua tempat

yang berbeda dalam waktu bersamaan.

Orang Madura menyebutnya mecah, banyak orang heboh,

tapi lebih banyak yang tak percaya; mungkinkah seorang yang diberi petunjuk oleh Alloh SWT

(Mursyid) bisa menjadikan dirinya hadir di dua (atau bahkan lebih) tempat yang berbeda

dalam waktu yang bersamaan ?

sejak Nabi Muhammad SAW mengabarkan telah melakukan perjalanan secara jasmani

ke Yerusalem Palestina dan memimpin sholat para nabi secara fisik di Mesjid Al Aqsho

lalu meneruskan perjalanan ke hadirat Alloh hanya dalam waktu semalam bahkan kurang,

pertanyaan semacam itu sudah muncul.

Pertanyaan itu bukan pertanyaan melainkan gugatan yang terutama dating dari

orang-orang yang dengki kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam.

Orang beriman seharusnya tak bisa diragukan, pasti mempercayai kejadian dan kabar

yang dibawa oleh Nabi perihal perjalanan malamnya pada suatu malam.

Al Qur’an mengabarkan hal itu dan mewajibkan orang muslim untuk meyakininya,

tak ada pilihan lain karena sudah menjadi ketetapan Alloh SWT.

Perihal kelebihan dari orang-orang yang dekat degan Alloh SWT, Al Ghozaly menyebutnya

dalam kitab Minhajul Abidin sebagai karomah yang berjumlah 40.

Ketika berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan yang meragukan kejadian itu,

banyak orang beriman yang mengaku percaya tentang kejadian Isro Mi’roj Nabi

tak bisa menjawab, kecuali sebuah pernyataan bahwa hal itu sudah keyakinan (iman)

dan tak mungkin diurai dengan akal.

Sebagian yang lain menyebutnya sebagai sebuah kesaktian, kedigjayaan

seperti yang dimiliki jagoan dalam cerita silat.

Jika kemudian ada gugatan dari mereka yang bertanya bahwa Islam adalah agama

yang tak masuk akal karena jawaban semacam itu, tentu yang bertanya tak bisa disalahkan.

Banyak jawaban tentang pertanyaan Isro Mi’roj selama ini sebenarnya sangat kuno,

sehingga kemungkinan besar memang tak akan sanggup menjawab orang yang bertanya.

Persoalan bagaimana mungkin Alloh SWT menciptakan dan menetapkan sebuah kejadian

jika ciptaan dan ketetapan itu tak bisa diurai oleh akal,

padahal akal (seperti halnya juga hati, nafsu, pikiran, waktu dan sebagainya)

adalah juga produk dan ketetapan Alloh ?

Secara hukum fisika jasmani sejatinya bisa berkeping-keping, hingga jangankan hanya hadir

di dua tempat dalam waktu yang sama, tapi bisa juga dijumpai disetiap ruang dan waktu,

masa lalu dan masa kini.

Tubuh (jasmani) pada dasarnya tidak dikendalikan oleh tubuh utama yang memilikinya

atau oleh hukum gravitasi versi Isaac Newton.

Ada hukum fisika lain yang sanggup mengendalikan tubuh yaitu hukum kecepatan.

Tubuh manusia tidak akan sanggup melepaskan diri dari bumi (tempat pijakan)

kecuali ada gaya pendorong (kecepatan) yang lebih besar yang melepaskannya

dari gaya gravitasi.

Kemudian mesti juga ada hukum lain dalam fisika dimana benda yang tipis mampu

menembus benda yang tebal, dan benda yang tebal dapat menembus benda

yang lebih tebal lagi, atau lebih keras dengan menggunakan gaya yang lebih besar,

atau semata-mata melalui gaya kecepatan.

Secara sederhana dapat dikatakan, dihadapan gaya kecepatan, bobot atau berat

dari benda padat, apakah digerakkan atau disentuh sebenarnya tidak perlu diperhatikan.

Kita sudah paham tentang angka kecepatan dari matahari dan bintang-bintang yang lain,

jika kita menembakkan sebutir peluru dengan kecepatan, katakanlah 2.500 meter perdetik,

maka kita tahu ia (peluru) mampu menembus dan menusuk sebuah lempeng besi

yang memiliki tebal beberapa inchi.

Peluru kendali Tomahawk yang ditembakkan oleh kapal-kapal perang Amerika Serikat

Dari Teluk Persia bahkan sanggup menghancur leburkan benteng dibawah tanah

yang dilapisi beton dan baja setebal dua meter milik Sadam Husein,

padahal jaraknya beribu-ribu kilometer.

Lalu jika semua buatan manusia bisa melakukan itu semua, bagaimana dengan ciptaan

Alloh SWT, misalnya Malaikat ? Malaikat tentu saja dapat bergerak dengan kecepatan

yang sangat jauh lebih besar dibanding semua itu.

Jangankan hanya peluru buatan manusia, atau matahari dan juga bintang-bintang,

kedipan mata dan juga pikiran dalam ingatan manusia kalah cepat

dibanding dengan kecepatan malaikat.

Dengan kecepatan yang sangat luar biasa dan pasti melampaui semua kecepatan

yang pernah dikenal oleh manusia, maka harus tidak ada yang sulit bagi Alloh SWT

melalui para malaikatnya untuk sekedar memindahkan tubuh Isa, Muhammad,

Elijah, seorang Mursyid atau orang-orang yang dekat dengan Alloh SWT

Melalui fasilitas dan kecepatan (rapidity) yang sangat mengejutkan,

me-nol-kan hukum gravitasi dari bola bumi yang menguasai mereka.

Lantas adakah yang aneh dari semua kejadian mecah tersebut, kecuali hanya pikiran

dan keragu-raguan dari orang-orang yang ragu dan dengki ?

alloh SWT mengajarkan manusia untuk menggunakan akal, selain hati (iman)

Tak ada agama tanpa akal…..



?Tag On : Artikel Islami ; Tasawuf

Friday, October 15, 2010

Curhat Setan: Al-Quran yang Dibakar!



Pembatalan pembakaran Al-Quran hanya omong kosong belaka. Faktanya, dua pendeta justru melakukannya. Yang melakukan bukan Pendeta Terry Jones, tapi kedua pengikutnya. Pendeta Bob Old bersumpah melaksanakan aksinya membakar Al-Quran. Bersama Pendeta Danny Allen, Old melakukan aksinya di hadapan sekelompok orang yang sebagiannya merupakan awak media, Sabtu (11/9) lalu, sama persis pada hari yang dideklarasikan Terry Jones.
Kedua pendeta itu menyiram dua buah mushaf dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu.
Aksi dua pendeta itu dilakukan di pekarangan belakang kediaman Old. Mereka mengatakan aksinya merupakan pesan dari Tuhan. Old mengatakan gereja telah mengecewakan banyak orang karena tidak mendukung aksinya. “Saya yakin bahwa sebagai negara kita berada dalam bahaya,” ujarnya sebagaimana dikutip media online Tennessean (12/10).
“Ini adalah buku berisi kebencian, bukan cinta,” katanya sambil memegang Al-Quran sebelum kemudian membakarnya. “Ini adalah kitab palsu, Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan itu merupakan wahyu palsu,” tambahnya.
Kedua pendeta itu lantas melakukan apa yang disebutnya sebagai “demonstrasi damai” dengan sedikit gegap gempita. Delapan orang wartawan ikut menyaksikan aksi kedua rohaniwan gereja itu. [Gila, Al-Quran Ternyata Jadi Dibakar, metrotvnews.com]
“Anjing!” rutuk saya sesaat setelah membaca berita itu, “Ini gila! Kita harus perang! Terkutuklah mereka!” Umpatan-umpatan dan caci-maki saya keluar tanpa kontrol.
“Setan!” teriak saya sekali lagi.
Tiba-tiba Tuan Setan muncul di hadapan saya! Wajahnya penuh kemarahan. “Bakarlah Al-Quranmu!” kata Tuan Setan tiba-tiba.
Jelas saya berang mendengar ucapannya. Emosi saya naik pitam. Dada saya turun naik. Dan seketika kutuk dan serapah membrudal dari mulut saya. “Percuma selama ini aku mulai menaruh rasa simpati kepadamu! Kau ternyata memang pantas dilaknat dan dimusuhi! Terkutuklah kau!”
“Bakarlah Al-Quranmu!” katanya sekali lagi, dengan nada yang lebih tegas. Matanya nyalang. Gigi-giginya gemertak. Lalu telunjuknya mengarah tepat ke wajah saya. “Bakar!” ia berteriak, “Bakarlah kalau memang selama ini ia hanya menjadi kertas, bakarlah! Bakarlah!”
Napas saya turun naik, mata saya memerah, tangan saya mengepal. “Terkutuklah kau!” teriak saya.
“Mana Al-Quranmu!?” bentak Tuan Setan.
Tiba-tiba saya tersintak. Tiba-tiba saya merasa harus menemukan Al-Quran milik saya yang entah saya simpan di mana, sementara Tuan Setan terus menerus berteriak “Bakar! Bakarlah Al-Quranmu!” Saya terus mencari. Di manakah saya menyimpan Al-Quran saya? Saya membongkar isi lemari, mengeluarkan buku-buku, berkas-berkas, tumpukan kliping koran, dan kertas-kertas apa saja dari dalam lemari. Di manakah Al-Quran saya? Saya mulai resah mencari di mana Al-Quran saya. Saya ke ruang tamu, ke ruang tengah, ke dapur, ke seluruh penjuru rumah. Saya memeriksa ke belakang lemari, ke sela-sela tumpukan kaset dan CD-CD, ke mana-mana. Tetapi, saya tak menemukan Al-Quran saya! Di manakah saya menyimpan Al-Quran saya?
“Bakarlah Al-Quranmu!” sementara Tuan Setan terus-menerus berteriak, “Bakar!”
Saya mulai panik dan resah, kemarahan saya mulai pudar, ternyata saya tak bisa menemukan Al-Quran saya sendiri.
“Bakarlah Al-Quranmu kalau itu hanya menjadi kertas usang yang kausia-siakan!” kata Tuan Setan tiba-tiba.
Dada saya berguncang hebat. Pelan-pelan tapi pasti saya mulai menangis—tetapi saya belum menyerah untuk terus mencari Al-Quran saya. Di mana Al-Quran saya? Ada sebuah buku tebal berwarna hijau di atas lemari tua di kamar belakang, saya kira itulah Al-Quran saya, setelah saya ambil ternyata bukan: Life of Mao. Saya kecewa. Saya terus mencari sambil diam-diam air mata saya mulai meluncur di tebing pipi.
“Bakarlah Al-Quranmu!” suara Tuan Setan kembali memenuhi ruang kesadaran saya. Tetapi kini saya tak bisa marah lagi, ada perasaan sedih dan kecewa mengaduk-aduk dada saya. Ada sesak yang tertahan, semantara isak tangis tak sanggup saya tahan.
Akhirnya saya menyerah. Saya tak menemukan Al-Quran saya di mana-mana di setiap sudut rumah saya!
Kemudian Tuan Setan tersenyum menang, ia menyeringai dan menatap saya dengan sinis. “Jadi, kenapa kau mesti marah saat ada orang yang membakar dan menginjak-injak Al-Quran?” kemudian ia tertawa. “Lucu! Ini lucu! Mengapa kau mesti marah sedangkan kau sendiri tak memperdulikannya selama ini?”
Saya terus menangis. Dada saya berguncang. Tuan Setan tertawa. “Jadi, mengapa kau mesti mengutuk mereka yang menyia-nyiakan dan merendahkan Al-Quran sementara kau sendiri melakukannya—diam-diam?” katanya sekali lagi. Ada perih yang mengaliri dada saya, mendesir gamang ke seluruh persendian saya.
Tiba-tiba saya ingat sebuah tempat: gudang belakang rumah. Barangkali Al-Quran saya ada di situ!
Saya bergegas bangkit dari tubuh saya yang tersungkur, saya berlari menuju gudang belakang, membuka pintunya, lalu menyaksikan tumpukan barang-barang bekas yang usang dan berdebu. Sebuah kotak tersimpan di sudut ruang gudang, saya segera ingat di situlah saya menaruh buku-buku bekas yang sudah tua dan tak terbaca. Seketika saya hamburkan isi kotak itu, membersihkannya dari debu, dan akhirnya… saya mendapatkannya: Al-Quran saya!
Saya menatap Al-Quran saya dengan tatap mata rasa bersalah. Saya mengusap-usapnya, meniupnya, membersihkannya dari debu yang melekat di mushaf tua itu. Kemudian Saya mendekapnya erat-erat—mengingat masa kecil saya belajar mengeja huruf hijaiyyah, menghafal surat Al-Fatihah… “Astagfirullahaladzhim…” tiba-tiba dada saya bergemuruh, air mata saya menderas.
Tuan Setan tertawa lepas. “Bakar saja Al-Quranmu!” katanya sekali lagi, “Bukankah ia tak berguna lagi bagimu?” nada bicaranya mengejek.
Saya masih mendekap Al-Quran saya, tergugu dengan dada seolah tersayat sembilu.
“Jika pendeta yang membakar Al-Quran itu mengatakan bahwa Al-Quran adalah buku yang penuh kebencian, bukankah mereka hanya menilainya dari perilaku yang kalian tunjukkan? Bila mereka mengira Al-Quran hanyalah kitab omong kosong dan Muhammad yang membawanya hanya nabi palsu yang berbohong tentang firman, bukankah itu karena kau—kalian semua—tak pernah sanggup menunjukkan keagungan dan keindahannya? Kau, kalian semua, harus menjelaskannya!
“Jangankan menunjukkan keindahan dan keagungan Al-Quran, membacanya pun kau tak! Jangankan menaklukkan musuh Tuhan sementara menaklukkan dirimu sendiri pun kau tak sanggup! Apa sih maumu? Al-Quran tak pernah mengajarkan permusuhan dan kebencian, Al-Quran tak pernah mengajarkan hal-hal yang buruk, lalu kenapa kau terus-menerus melakukannya? Al-Quran selalu mengajarimu kebaikan, mengapa kau tak pernah mau mengikutinya? Heh, ya, aku baru ingat, jangankan mengikuti petunjuknya, memahami dan membacanya pun kau tak!
“Lalu kenapa kau harus marah ketika Al-Quran dibakar? Mengapa kau tak memarahi dirimu sendiri saat kau menyia-nyiakan Al-Quranmu? Ini bukan semata-mata soal pendeta yang membakar Al-Quran, ini bukan semata-mata soal pelecehan terhadap institusi agamamu, ini bukan semata-mata soal permulaan dari sebuah peperangan antar-agama, ini semua tentang kau yang selama ini menyia-nyiakan Al-Quran, tentang kau yang secara laten dan sistematis menyiapkan api dan bensin dari perilaku burukmu untuk menunggu Al-Quran dibakar lidah waktu yang meminjam tangan orang-orang yang membenci agamamu! Mereka tak akan berani membakar Al-Quran, kitab sucimu itu, kalau saja selama ini kau sanggup menunjukkan nilai-nilai agung yang dibawa Nabimu, nilai-nilai kebaikan yang termaktub dalam teks suci kitab yang difirmankan Tuhanmu! Maka bila kau tak sanggup menggemakan Quran amanat nabimu ke segala penjuru, tak sanggup menerima cahayanya dengan hatimu, bakarlah Al-Quranmu! ”
Lalu seketika terbayang, Al-Quran yang teronggok sia-sia di rak-rak buku tak terbaca, Al-Quran yang diletakkan di paling bawah tumpukkan buku-buku dan majalah, Al-Quran yang kesepian tak tersentuh di masjid dan langgar-langgar, Al-Quran yang tak terbaca dan (di)sia-sia(kan)!
Saya menangis; memanggil kembali hapalan yang entah hilang kemana, mengeja kembali satu-satu alif-ba-ta yang semakin asing dari kosakata hidup saya. Saya melacaknya dalam ingatan saya yang terlanjur dijejali kebohongan, kebebalan, penipuan, dan pengkhiatan-pengkhiantan. Di manakah Al-Quran dalam diri saya?
“Maka, bakarlah Al-Quran oleh tanganmu sendiri!” kata Tuan Setan, “Hentikan airmata sinetronmu, hentikan amarah palsumu, hentikan aksi solidaritas penuh kepentinganmu, hentikan rutuk-serapah politismu, sebab kenyataannya kau tak pernah mencintai Al-Quran! Bakarlah!”
Tuan Setan tertawa lepas.
“Maafkan…” suara saya tiba-tiba pecah menjelma tangis, “Maafkan…,” lalu saya bergegas pergi dengan Al-Quran yang kugamit di lengan kananku.
“Bakar saja Al-Quranmu!” teriak Tuan Setan yang kutinggalkan di gelap ruangan gudang. Lamat-lamat tawanya masih ku dengar di ujung jalan.
Saya mencari masjid, saya ke mal, saya ke pasar, saya ke terminal, saya ke sekolah, saya ke mana-mana… Saya ingin mencari mushaf-mushaf Al-Quran yang disia-siakan. Saya ingin membersihkannya dari debu dan mengajak sebanyak mungkin orang membacanya. Saya masih bergegas dengan langkah yang galau. Saya ingin mengabarkan keagungan dan keindahan Al-Quran, tapi bagaimana caranya? Sedangkan saya sendiri tak memahaminya? Saya ingin menggaungkannya di mana-mana, tapi bagaimana caranya?
Saya terus bertanya-tanya bagaimana agar Al-Quran tak dibakar? Bagaimana agar Al-Quran tak terbakar? Bagaimana?
Ya, Tuhan akukah insan yang bertanya-tanya?
Ataukah aku Mukmin yang sudah tahu jawabnya?
Kulihat tetes diriku dalam muntahan isi bumi
Aduhai, akan kemanakah kiranya aku bergulir
Di antara tumpukan maksiat yang kutimbun saat demi saat
Akankah kulihat sezarah saja kebaikan yang pernah kubuat?
Ya Tuhan, nafasku gemuruh, diburu firmanmu!
[KH. Mustafa Bisri, Tadarus]
Saya terus menangis dalam langkah-langkah gelisah yang bergegas, haruskan saya melawan semua ini dengan amarah dan kebencian? Ataukah saya harus menunjukkan kepada mereka semua yang membenci Al-Quran bahwa sungguh mereka telah keliru? Haruskah saya kembali marah dan membakar kitab suci mereka di mana-mana, atau akan lebih baikkah jika saya jawab mereka dengan cinta dan kasih sayang—meneladani Muhammad dengan menunjukkan kepada mereka kebaikan cahaya Al-Quran karena sesungguhnya mereka hanya belum tahu!?
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bacalah!” tiba-tiba suara Tuan Setan datang lagi, “Biarkanlah mereka membakar mushaf sebab Al-Quran bukanlah kertas yang bisa mereka bakar. Bacalah Al-Quran hingga suaranya terdengar oleh hatimu, bergema di seluruh ruang kesadaranmu, maka kau tak akan kecewa mendapati mushaf-mushaf yang terbakar atau ayat-ayat yang teronggok di ruangan-ruangan tua berdebu buku. Sebab Al-Quran bukanlah mushaf, Al-Quran adalah semesta, nama di luar kata! Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.”
Saya terdiam mendengar kata-kata Tuang Setan yang terakhir, “Tuan Setan, sebenarnya siapakah kamu? Apa agamamu?”
Ia terkekeh, bahunya berguncang, “Akulah yang kau lihat dalam tidurmu: berlarian atau terbang atau tertawa tanpa suara, sesuatu yang lama kau idamkan tetapi lupa kau sapa. Akulah yang membakar Al-Quranmu!”
Ia terus terkekeh, terbatuk, lalu menghilang.

Tuesday, October 12, 2010

Bercermin Melalui Telapak Tangan



“Cobalah buka telapak tangan kanan anda, lalu hadapkan ke raut wajah anda, kemudian tatap diri anda pada bidang telapak tangan layaknya sedang bercermin.”

Anda akan dapati bahwa telapak tangan anda terdiri dari lima jari: Jempol (ibu jari) yang mengarah ke atas (vertical), kemudian Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis, dan Kelingking yang keempatnya mengarah ke depan (horizontal). Ibu jari/jempol yang mengarah ke atas merupakan elemen penghubung (connecting element), yang artinya adalah keyakinan yang mengkristal dalam wujud keimanan. Sedangkan empat perangkat lainnya yang mengarah ke depan (horizontal) mengisyaratkan fungsi empat perangkat penyelenggara (Operator Instrument). Fungsi perangkat penyelenggara tersebut berguna dalam hubungan antar makhluk (mualamallah) dalam mengisi kehidupannya.

Sampai di sini anda pasti bertanya-tanya, apa yang istimewa dari “hanya” sebuah telapak tangan? Oke, kita mulai ‘preteli’ maksud dibaliknya.

1. Jempol (Ibu Jari)
Kenapa jempol disebut sebagai ibu jari?. Karena seorang anak lebih memerlukan seorang ibu dari pada ayah. Sebagai seorang anak –anda dan saya- pernah dikandung, dilahirkan, dan disusui oleh ibu bukan oleh ayah. Sikap keibuan adalah wujud kasih sayang dan kepedulian. Posisi seorang ibu menyimpan tanggung jawab mengasuh, membimbing, mendidik, dan mengarahkan anak-anak yang dilahirkannya. Kehadiran seorang ayah juga perlu, namun keberadaan sang ibu tetap paling perlu.
Kenapa jempol bentuknya lebih besar namun lebih pendek dari ke-empat jari lainnya?. Besar adalah cermin kekuatan dan kekokohan. Pendek adalah cermin kelugasan dan ketegasan (baca: panjang cenderung tidak lurus, ngawur dan terkadang ngelantur). Seorang ibu perlu kuat dalam memelihara anak-anaknya. Seorang ibu perlu kokoh dalam keyakinan, agar tak ragu dalam mengarahkan. Seorang ibu perlu lugas dalam kelembutan dan tegas dalam kasih sayang. Sebagai ibu, ia mengarahkan dengan keyakinannya, membimbing dengan keteguhannya, menopang dengan kekokohannya dan mengasuh dengan keluwesan geraknya. Ingat, telapak tangan anda akan sulit memegang sesuatu tanpa keterlibatan ibu jari.
Bagai seorang ibu, walau pendek jempol anda mampu menjangkau setiap ujung dari ke-empat jari (sebagai anak) untuk membimbing dan memberikan arahannya – ia lembut dan luwes. Ibu jari mengisyaratkan keyakinan/keimanan manusia. Pada cermin telapak tangan (lihat gambar), ibu jari mengarah ke atas. Ini mengisyaratkan ‘hubungan transendensi (transcendency relationship)’ antara ‘insan’ dengan ‘Tuhan’. Hubungan transendensi adalah hubungan hakiki yang mengkaitkan makhluk (creature) dengan Penciptanya (Creator), antara Pemilik dan yang dimiliki-Nya. Hubungan transendensi adalah hubungan ke-tauhid-an. Ibu jari adalah representasi dari ‘keyakinan’ (belief).

2. Telunjuk (Point Finger/index finger)
Kenapa jari sesudah jempol disebut sebagai Telunjuk?. Telunjuk adalah representasi dari hati. Karena di dalam hatilah petunjuk ditempatkan. Orang yang mendapat ‘hidayah’ adalah orang yang ‘hati’nya menerima cahaya atau petunjuk dari Allah. Sesungguhnya hakekat petunjuk tidak melekat di dalam otak atau pikiran, melainkan tertanam di dalam hati. Hidayah adalah cahaya Ilahi yang ditempatkan di dalam hati.
Orang bijak mengatakan, dengan pikiran kita mendapatkan ‘pengetahuan’, dengan hati kita menerima ‘pemahaman’. Artinya, dengan pikiran anda dapat mempelajari “science (ilmu-pengetahuan)”, dengan hati anda mampu mengikuti “guidance (petunjuk)”. Petunjuk inilah yang akan mengarahkan anda menjalani hidup dengan kemudahan, hingga tiba di tempat tujuan dengan selamat dan sejahtera. Jadi sebutan ‘point finger’ untuk telunjuk dimaksudkan sebagai jari yang mengarahkan pada tujuan. Sedang sebutan ‘index finger’ adalah jari yang berguna sebagai pedoman (index). Bukankah secara naluriah ketika anda menunjukkan sesuatu kepada orang lain, maka telunjuk anda yang berperan?.

3. Jari Tengah
Kenapa jari-tengah bentuknya paling panjang?. “Jari tengah mengisyaratkan ‘jiwa’ anda. Ia paling panjang karena jiwa anda lebih awal disiapkan sebelum jasad anda diciptakan. Jadi jiwa anda diberikan kesempatan hidup lebih lama dari pada jasad anda. Jiwa mengalir dalam hati, jasad dan pikiran anda. Jiwa yang dalam bahasa Arab disebut ‘nafs’ atau nafsu yang mewarnai sifat dan perilaku manusia.

4. Jari Manis
Bagaimana dengan Jari-manis (Ring Finger)?. Jari manis meng-isyaratkan tubuh atau jasad manusia. Dengan tubuh kita bergerak dan melalui tubuh pula kita berbuat. Fungsi jasad adalah perangkat untuk berbuat, bertindak dan berlaku. Aktivitas jasad identik dengan kesehatan. Jasad yang sehat menyimpan potensi untuk melakukan berbagai aktifitas. Kesehatan jasad inilah yang oleh banyak orang sering ditempatkan sebagai ‘harta’ yang tak ternilai.
Jasad adalah bentuk fisik (physical appearance) jiwa manusia. Layaknya benda fisik, jasad dapat tumbuh seiring waktu, bisa rusak karena salah perlakuan dan lapuk karena usia. Karenanya jasad dijaga dari cuaca dengan pakaian, dirawat dengan mandi dan sikat gigi, dipelihara dengan tidur cukup dan diberi makanan atau nitrisi yang bergizi serta dilatih dengan berolahraga. Bahkan jasad sering diperindah, dipercantik, dan dipermanis dengan perhiasan. Inilah yang menjadi alasan kenapa jari keempat disebut Jari-Manis atau Ring Finger. Bukankah biasanya ‘cincin (ring)’ dikenakan sebagai hiasan pada jari ini?.

5. Kelingking
Bagaimana dengan jari kelingking?. Jari kelingking (little Finger) mengisyaratkan pikiran manusia. Pikiran adalah alat untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah. Dengan pikiran, manusia dapat membedakan mana yang ‘benar-benar salah’ dan mana yang ‘salah benar-benar’. Inilah rasionalitas. Namun kemampuan pikiran juga terbatas, karenanya pikiran sering bias (berselisih) dalam membangun kebenaran. Pikiran manusia tak mampu menjangkau kebenaran hakiki yang hanya dapat diselami oleh hati yang suci atas gerakan jiwa yang fitri.

Pikiran yang dalam bahasa inggrisnya ‘mind’ dibangun oleh otak yang terletak di dalam tempurung kepala manusia. Andrew Newberg.M.D dan Eugene D’Auili M.D. dalam bukunya “Brain Science & The Biology of Belief” mengatakan bahwa “Brain Makes the Mind (Otak Membangun pikiran)’. Otak adalah kumpulan struktur fisik syaraf neurologis yang menggabungkan dan melakukan proses ‘sensoris’ dan ‘motoris’ yang bekerja mengikuti fenomena ‘kognitif (cognitions)’, ‘sensasi (sensation)’ ‘emosi (emotion)’ terhadap setiap data yang masuk melalui panca-indera. Sedang pikiran (mind) adalah hasil dari proses pembentukan ‘persepsi (perception)’ atas dasar ‘penalaran (intellectual activity), ingatan (memory) dan emosi (emotion)’ yang terjadi di dalam otak itu sendiri.

Oleh Andrew Newberg M.D dikatakan bahwa pikiran adalah hasil proses ‘neurologis’ dari interaksi ratusan ribu saraf (neuron) yang terjadi di dalam otak manusia. Jadi, otak bukanlah kekuatan dan otak itu sendiri sesungguhnya tidaklah memiliki kekuatan, namun otak hanya menyimpan ‘potensi kekuatan’. “Brain is not power and brain does not have power, but brain is powered”.

Setelah mengetahui, menyimak, dan merenungi telapak-tangan seperti diuraikan di atas, lalu pertanyaannya kemudian adalah: “untuk apa kita meneliti, menyimak, dan merenungi telapak tangan kita ini?”. Untuk bersama-sama mengambil hikmah sesuatu yang tersirat sebagai “isyarat”. Sebuah isyarat yang terkandung di balik penciptaan telapak tangan kita. Dengan menemukan hikmah kita akan dapat mendapatkan manfaat, dengan merasakan manfaat kita akan mampu bersyukur. Bersyukur atas penciptaan diri kita sebagai manusia-makhluk yang sempurna dan mulia ini.

Setiap jari mengandung arti, dan setiap arti memiliki makna. Tidak ada makna melainkan ber-‘hasil-guna’. Telapak-tangan kita dengan kelima jarinya adalah kesempurnaan dalam kesederhanaan. Sempurna dalam fungsi dan sederhana dalam bentuk. Manusia adalah wujud ciptaan teknologi yang Maha canggih, tak ada teknologi yang lebih canggih dari diri manusia itu sendiri.**Ega**

(Tulisan ini merupakan summary dari Buku “INDONESIAN IDIOT, Kenapa Tanya” pada sub-bab Sign of Human’s Bind, hal 43-53; Terbit tahun 2007, karya Pudji Asmanto)

Menjual Keperawanan Demi Ibu Tercinta



Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang
petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan
pada wanita
itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu
yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus
dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya
tapi,
wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang
dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang
yang sedang ditunggunya.
Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita
nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu
dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang t engah
beranjak dewasa.
Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati
meja wanita itu dan bertanya:
'' Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang? "
'' Tidak! '' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
'' Lantas untuk apa anda duduk di sini?"
'' Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas
satpam..
'' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang
ingin menikmati layanan kami.''
'' Maksud, bapak? "
'' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ''
'' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah
saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual ''
Kata wanita itu dengan suara lambat.
'' Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? ''
Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang
akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa
brosur.
'' Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk
berjualan. Mohon mengerti. ''
'' Saya ingin menjual diri saya, '' Kata wanita itu dengan tegas sambil
menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
'' Mari ikut saya, '' Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan
tangannya.
Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada secuil senyum
di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti
petugas satpam itu.
Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di
sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung
yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal
berlangsung.
'' Apakah anda serius? ''
'' Saya serius '' Jawab wanita itu tegas.
'' Berapa tarif yang anda minta? ''
'' Setinggi-tingginya. .' '
'' Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.
'' Saya masih perawan ''
'' Perawan? '' Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi
wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari
ini..
Pikirnya
'' Bagaimana saya tahu anda masih perawan?''
'' Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana
bukan.. Ya kan ...''
'' Kalau tidak terbukti? "
'' Tidak usah bayar ...''
'' Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke
kiri dan ke kanan.
'' Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan
anda. ''
'' Cobalah. ''
'' Berapa tarif yang diminta? ''
'' Setinggi-tingginya. ''
'' Berapa? ''
'' Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ''
'' Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya.
''
Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.
Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah
cerah.
'' Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana?
''
'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
'' Ini termasuk yang tertinggi, '' Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.
'' Saya ingin yang lebih tinggi...''
'' Baiklah. Tunggu disini ...'' Petugas satpam itu berlalu.
Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.
'' Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana? ''
'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
'' Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda
diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai
perawan
anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa,
kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel
berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya
dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik
terhadap
saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu
hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh ... ''
'' Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu, tanpa peduli
dengan celoteh petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.
'' Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya.
Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.
Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. '' Kata petugas
satpam itu dengan agak kesal.
Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti
langkah petugas satpam itu memasuki lift.
Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak
berumur tersenyum menatap mereka berdua.
'' Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? " Kata petugas satpam
itu dengan sopan.
Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu
...
'' Berapa? '' Tanya pria itu kepada Wanita itu.
'' Setinggi-tingginya '' Jawab wanita itu dengan tegas.
'' Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? '' Kata pria itu
kepada sang petugas satpam.
'' Rp.. 6 juta, tuan ''
'' Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam. ''
Wanita itu terdiam.
Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban
bagus dari wanita itu.
'' Bagaimana? '' tanya pria itu.
''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu.
Petugas satpam itu tersenyum kecut.
'' Bawa pergi wanita ini. '' Kata pria itu kepada petugas satpam sambil
menutup pintu kamar dengan keras.
'' Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin
menjual? ''
'' Tentu! ''
'' Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu ... ''
'' Saya minta yang lebih tinggi lagi ...''
Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun
tak ingin kesempatan ini hilang.
Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.
'' Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba
mencari penawar yang lainnya. ''
Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria
yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya.
Sudah
sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari
hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon
genggamnya.
'' Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah.
Apakah itu tidak cukup? " Terdengar suara pria itu berbicara.
Wajah pria itu nampak masam seketika
'' Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu.
Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ''
Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan
wanita.
Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajah
pria itu.
Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu: '' Pak, apakah
anda butuh wanita ... ??? ''
Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan
wajahnya.
'' Ada wanita yang duduk disana, '' Petugas satpam itu menujuk kearah
wanita tadi.
Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.
"Dia masih perawan..''
Pria itu mendekati petugas satpam itu.
Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. '' Benarkah itu? ''
'' Benar, pak. ''
'' Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ... ''
'' Dengan senang hati. Tapi, pak ...Wanita itu minta harga setinggi
tingginya.''
'' Saya tidak peduli ... '' Pria itu menjawab dengan tegas.
Pria itu menyalami hangat wanita itu.
'' Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang
seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.
'' Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil menyisipkan uang
kepada petugas satpam itu.
Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.
Di dalam kamar ...
'' Beritahu berapa harga yang kamu minta? ''
'' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ''
'' Maksud kamu? ''
'' Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk
kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih .... ''
'' Hanya itu ...''
'' Ya ...! ''
Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual
kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual
penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah
berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar,
bahwa
di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari
kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah
pengorbanan tanpa ada rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut
melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas
keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan
dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.
'' Siapa nama kamu? ''
'' Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar ... '' Kata
wanita itu
'' Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang
pantas ditawar. ''
''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ''
'' Ada ! " Kata pria itu seketika.
'' Sebutkan! ''
'' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu.
Terimalah uang ini.
Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit.
Dan sekarang pulanglah ... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari
dalam tas kerjanya.
'' Saya tidak mengerti ...''
'' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya.
Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih.
Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta.
Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita
yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya.
Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar ...''
'' Dan, apakah bapak ikhlas...? ''
'' Apakah uang itu kurang? ''
'' Lebih dari cukup, pak ... ''
'' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ''
'' Silahkan ...''
'' Mengapa kamu begitu beraninya ... ''
'' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ...
Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu
saya ke rumah sakit dan semuanya gagal.
Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu
bukanlah karena dorongan nafsu.
Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan
berbuat untuk sebuah keyakinan ... ''
'' Keyakinan apa? ''
'' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah
yang akan menjaga kehormatan kita ... '' Wanita itu kemudian melangkah
keluar
kamar.
Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:
'' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ... ''
'' Kesadaran... ''
.. . .
Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring
sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.
'' Kamu sudah pulang, nak ''
'' Ya, bu ... ''
'' Kemana saja kamu, nak ... ???''
'' Menjual sesuatu, bu ... ''
'' Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi wanita
muda itu hanya tersenyum ...
Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah
kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang
gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang
tak bisa dielakan. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa
perhitungan
....
'' Kini saatnya ibu untuk berobat ... ''
Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: '' Tuhan telah
membeli yang saya jual... ''.
Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan
rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata
kepada supir taksi: '' Antar kami kerumah sakit ...''

Pesan Cerita:

Kadang kala tiba waktu nya seorang akan mengorbankan apa saja yang dipunyai demi untuk kebaikan seseorang di cintai, yang paling dihormati dalam hidupnya, orang yang paling berjasa dalam hidupnya. Dan pengorbanan itu tidak lagi berfikir halal atau haram. Tetapi Alloh maha tahu niat yang sebenarnya untuk apa pengorbanan dilakukan meskipun secara tampak lahir caranya bertentangan dengan hukum biasa dari Tuhan. Ternyata Tuhan maha menolong hambanya yang tulus dan berani berkorban, maka Alloh pun membuka mata hati orang yang mestinya membayar untuk keperawanannya, tetapi yang dibayar adalah ketulusan niat pengorbanan demi kibaikan Ibundanya. Keperawanannya selamat, dan Ibunya ada yang membiyayai untuk berobat dari sakitnya, ditambah orang yang mau berbuat dosa malah jadi beramal.

Hukum darurat ternyata berlaku dalam agama, contoh kita dibolehkan makan daging babi hutan misalnya ketika kita kelaparan tak ada makanan lain di dalam hutan dan jika tidak makan daging babi hutan maka hidup kita terancam.
copas dari sebelah....

Sejarah Konflik Palestina – Israel dari Masa ke Masa





Pada tanggal 1 Januari 2009 , serangan rezim zionis Israel ke Gaza atas
bangsa Palestina sudah berlangsung 5 hari (27 Desember 2008). Ratusan
orang sipil Palestina tewas menggenaskan, sedangkan ratusan lainnya
luka-luka. Kutukan atas serangan tersebut berdatangan dari berbagai
negara, namun sayangnya Amerika Serikat ternyata mem-veto resolusi PBB
atas serangan Israel ke Gaza tersebut

Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada
tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut
Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan ( Syria ), Tepi Barat dan
Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari
harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan
Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina
sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka
pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik
ini.

2000 SM – 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s.
(bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang
kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an).
Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah
satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh
saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke
tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa
paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke
Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi
negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli
Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel
diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM

Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di
gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah
Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama
dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut
Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin
(Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali
tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa
di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan
berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini
saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di
sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut
Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak
keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang
warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM

Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an)
dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah
kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq.
Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti
yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil
dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh
anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM

Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang
berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni
bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda
beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM

Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka
kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan
Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil,
dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang
seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa
nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka
bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15
dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM

Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia .
Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak
mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan
dipenjara di Babylonia .

500 SM – 400 SM

Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali
ke Yerusalem.

330 SM – 322 SM

Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan
hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi
bahasa resmi Israel , sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa
Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM – 190 SM

Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 – 100 M

Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan
penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi
(dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib),
ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa
tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 – 300

Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area
bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke
segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil
pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam
kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari,
mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313

Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen
dijadikan agama negara.

500 – 600

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke
semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian
berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang
antara Romawi dengan Persia .

621

Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di
Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke
Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem
sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai
500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah
dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam
sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.

622

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang
selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa
Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan
“Piagam Madinah”.

626

Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti
melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat
mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.

638

Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina
dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina,
Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah.
Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 – 1000

Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya,
bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada
beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang
Yahudi.

1076

Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan
kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat),
pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan
mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M
sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya.

1453

Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah
khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol
(1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan
Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492

Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista) . Karena
cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan,
pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada
Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah,
diantaranya ke Bosnia . Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara
resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan
etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat
Islam).

1500 – 1700

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama /
gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan
teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka
mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui
daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat
kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti
mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di
atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke
penjuru dunia.

1529

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/ imperialisme
serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung
Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi.
Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan
perlengkapannya.

“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka
jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi
yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan
bercerai-berai.” (QS 9:25).

1798

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan
Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah
Khilafah.

1831

Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan
nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di
Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang
menular begitu cepat di tanah Arab.

1835

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah
Yahudi pertama di sana . Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir
Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah
berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

1838

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa
pertama di Palestina.

1849

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu
jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948
jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

1882

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama,
simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya
imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah
sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus ). Dekadensi
pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan
memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari
Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul
Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh
Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.

1897

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta
Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar
umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara
berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah
air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang
bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah
protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut,
Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat
Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang
kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat
Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada
negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun
1948.

1916

Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia)
dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram
wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara
mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol
atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk
tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

1917

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi
Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa
Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu
pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa
(cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang
keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman.
Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu
keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri
(terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang
berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi
lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau
kantor-kantor berita di dunia.

1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan
politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika
mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya
pribumi Arab dari sana .” Kondisi Palestina pun memanas.

1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel .

1948, 14 Mei.

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim
Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel . Mereka melakukan agresi
bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari
mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania , Syria , Mesir dan
lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak
eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang
semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan
negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya
ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di
tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab
Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 Desember

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan
fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada
waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000
mujahidin untuk berjihad melawan Israel . Usaha ini kandas bukan karena
mereka dikalahkan Israel , namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir
takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya
tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 Oktober

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai
terusan Suez . Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat
ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali
Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964

Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization) .
Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa
Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah
Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1967

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih
pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran
tinggi Golan ( Syria ), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan
mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari
CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA ).
Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel , karena
Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak
melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah
penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari,
pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil
masalah pengungsi Palestina.

1969

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif
PLO dengan markas di Yordania.

1970

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina
membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena
ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein
mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan
pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan
Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak
tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa
berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel , namun tidak siap
berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran
minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 Oktober

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan
senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur
Tengah.

1977

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar
Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan
perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab
merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat
dibunuh pada tahun 1982.

1978, September

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS.
Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di
wilayah-wilayah pendudukan Israel . Sadat dan PM Israel Menachem Begin
dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan
dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David
ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS
sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan
selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel .

1980

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota
Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di
Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini
tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS.
Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas
instalasi militer dan sipil di Iraq , Libya dan Tunis .

1987

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal
di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini
diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya
dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 Nopember

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair.
Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem
Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser
Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas.
Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina
beranggotakan 500 orang.

1988, Desember

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak
langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB
Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di
Tunis .

1991, Maret

Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat
selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.

1993, September

PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji
memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel
adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam
keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang
tidak setuju. Namun negara-negara Arab ( Saudi Arabia , Mesir, Emirat dan
Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi
mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai
perjanjian dengan Israel , PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti
Israel . Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan
Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian
atas usahanya tersebut.

1995

Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di
Hebron , seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat
subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel , laki-laki maupun wanita, pernah
mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang
menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom
“bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil
itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “ Israel dapat
tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”

1996
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai
kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu
mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya
negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam
Israel . Ia bahkan ingin menunggu/menciptaka n kontelasi baru (pemukiman
Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan
Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang
ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill
Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk
“mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab
tiba-tiba kembali memusuhi Israel . Mufti Mesir malah kini memfatwakan
jihad terhadap Israel . Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan
Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga
hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya
di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa
bicara dengan Eropa.

2002 - Sampai sekarang

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang
diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat
pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan
14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana
pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel
Sharon . Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa
ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer yang permanen"
di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana , dan 4 pemumikan di Tepi
Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di
darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza , dan
akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza."
Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk
mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang
lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat
satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok
– artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di
Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di
Israel , Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri
Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit –
berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk
menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai
hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang
kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa
sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan
bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan
bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui
Negara Israel , maka Israel "akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri"
dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan
koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain
untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza
(27/12/2008) , sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah
pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat
penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar
minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di
Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu
berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di
Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4
faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina
(JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana
Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang
menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak
tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di
daerah kekuasaan Israel




Syaikh Yusuf Qaradawi: Umat Islam Tidak Memusuhi Yahudi, Tapi
Zionis



Jumat, 02/05/2008 11:14 WIB



Cendikiawan dan Ulama Muslim dunia, Syaikh Yusuf al-Qaradawi
menegaskan

bahwa umat Islam tidak memusuhi orang-orang Yahudi. Umat Islam,
kata

Qaradawi, hanya menentang gerakan orang-orang Zionis yang ekspansif
dan

menyebarkan permusuhan.



Qaradawi yang juga mengetuai International Union for Muslims Scholars
(IUMS)

mengungkapkan hal tersebut saat menerima kunjungan tiga Rabbi Yahudi
Neturei

Karta yang anti gerakan Zionisme.



Menurut Qaradawi, selama berabad-abad orang-orang Yahudi hidup damai
di

negara-negara Muslim. "Orang-orang Yahudi adalah orang-orang paling kaya
di

Mesir dan banyak negara Muslim lainnya. Tidak ada permusuhan antara
Muslim

dan Yahudi, " tukas Qaradawi saat menerima ketiga Rabbi itu di rumahnya
di

Qatar.



Pernyataan Qaradawi dibenarkan oleh Rabbi Aharon Cohen, yang
mengatakan

bahwa orang-orang Yahudi yang tinggal di negeri-negeri Muslim
tidak

mengalami banyak masalah. Para Rabbi Yahudi Neturei Karta yang
mengunjungi

Qaradawi, mengenakan lencana bertuliskan "Saya orang Yahudi, bukan
Zionis."



Lebih lanjut Syaikh Qaradawi mengatakan bahwa Muslim dan Yahudi
adalah

sama-sama pengikut dua agama Ibrahim. Yahudi yang meyakini kitab suci
Taurat

yang asli, sangat dekat dengan umat Islam. "Pengikut dua agama ini
memiliki

ritual dan ajaran agama yang sama seperti, kewajiban sunat bagi
laki-laki,

memotong hewan dengan cara yang halal, melarang daging babi dan
melarang

patung-patung diletakkan di dalam masjid atau sinagog, " papar
Qaradawi.

Umat Islam dan Yahudi, tambah Qaradawi, sama-sama diburu ketika
kekuasaan

Islam di Andalusia jatuh.



Di masa kini, kata Qaradawi, umat Islam dan Yahudi yang sama-sama
meyakini

satu Tuhan, selayaknya bekerjasama untuk memerangi ateisme,
pornografi,

lesbian dan homoseks serta ketidakadilan.



Ia juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Muslim dan
Yahudi,

untuk menghadapi ancaman Zionisme dan negara
Israel yang
didirikan di atas

puing kehancuran bangsa Palestina. "Umat Islam menentang penjajahan
dan

gerakan Zionisme yang menindas, bukan orang-orang Yahudinya, "
tegas

Qaradawi.



Rabbi Cohen menambahkan, "Yudaisme, yang berdasarkan pada ajaran Taurat
yang

benar, tidak mengakui Zionisme. Taurat dan Yudaisme tidak
membenarkan

penjajahan, pembunuhan dan pengusiran orang dari rumah-rumah
mereka."



Zionisme adalah gerakan politik internasional yang berambisi
untuk

menciptakan tanah air bagi orang-orang Yahudi di Palestina. Gerakan
ini

berhasil mendirikan negara Yahudi,
Israel pada 15 Mei 1948
dengan merampas

tanah dan mengusir bangsa Palestina.



Juru Bicara Neturei Karta, Rabbi Yisrael Weiss menyatakan,
praktek-praktek

yang dilakukan
Israel
bertentangan dengan ajaran Yudaisme.



Neturei Karta sendiri adalah organisasi yang mewakili ratusan ribu
penganut

Yahudi Ortodoks di seluruh dunia yang menentang gerakan Yahudi
Zionis.

Neturei Karta meyakini, berdirinya negara Palestina dan dihapusnya
negara

Israel
akan membawa perdamaian di Timur Tengah.



"Taurat dan sejarah Yahudi mengatakan bahwa suatu hari negara
Israel
akan

runtuh, " tandas Rabbi Weiss. (ln/iol)



sumber:



http://www.eramuslim.com/berita/dunia/syaikh-yusuf-qaradawi-umat-islam-tidak-memusuhi-yahudi-tapi-zionis.htm