Powered By Blogger

Friday, July 15, 2011

Umar dan Uskup Yerusalem

Allah memberikan payung perahmatan Islam ini bukan hanya kepada umat Islam, tapi kepada seluruh manusia, bahkan seluruh alam semesta.

SUATU hari di tahun 638M, Uskup dari Makam Suci Kristus mengumumkan bahwa seorang pemimpin besar Islam, ‘Umar bin Khattab, akan datang untuk menandatangani perjanjian damai dan jaminan perlindungan khalifah bagi kota suci mereka, Yerusalem. Maka seluruh penduduk Yerusalem pun tumpah ruah di gerbang kota. Tua dan muda, laki-laki dan perempuan tampak bersiap menanti arak-arakan kunjungan kenegaraan yang akan tiba, untuk melihat, menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada khalifah yang terkenal karena keadilannya itu.

Namun arak-arakan yang diharapkan itu tidak ada. Di cakrawala mereka hanya melihat dua orang yang sederhana bersama seekor unta yang kelelahan. Salah seorang dari mereka duduk di atas punggung unta, dan yang lainnya berjalan kaki sambil menuntun untanya.

Wednesday, July 6, 2011

Bergunjing Sampai Mati

Di tahun-tahun terakhir hidupnya, Arthur Schopenhauer, filsuf yang menjadi inspirator Nietzsche, sering makan malam di sebuah hotel di Frankfurt yang sering dipenuhi tentara Inggris. Setiap sebelum makan, dia akan menaruh sekeping koin emas di meja, dan selesai makan, dia akan mengambil dan memasukan koin itu ke saku. Kebiasaan aneh tersebut menggelitik seorang pelayan untuk menanyakannya. Schopenhauer menjelaskan bahwa dia membuat sedikit taruhan dengan dirinya sendiri: bila tentara-tentara Inggris tersebut berbicara apa pun selain kuda, anjing, dan perempuan, maka Schopenhauer akan memasukkan koin tersebut ke kotak amal.

Friday, July 1, 2011

Siapa Socrates sebenarnya?


Ingatan kita dulu adalah tentang seorang tua gempal di Yunani sana yang hidupnya hanya beredar di pasar-pasar bak gelandangan, menggetok pikiran dan mendebat anak-anak muda tentang sesuatu yang… entah soal apa sebenarnya. Yang lalu diadili dan mati diteguk racun oleh penguasa.

Gadfly of Athena, julukannya, Lalat Pengganggu Athena. Dan beliau ini memang bak lalat: hinggap, menggelitik, lalu terbang… hampir tanpa jejak. Maka sampai kini pun, tak pernah orang menemukan bahkan sebaris pun tulisan-tulisan Socrates. Kisahnya yang ajaib, tentu, masih dapat kita simak lewat karya-karya Plato yang banyak merekam gurunya yang aneh ini.

Aneh, karena yah… ngapain ya ngider di jalan-jalan seperti itu? Cuma untuk berdiskusi dan menanyai orang-orang? He is a prominent philosopher, a smart guy! Dan apa yang dituju sebenarnya, diskusi apa, tentang apa — sebegitu hebohnya sampai musti disidang di depan 500 juri di pengadilan Athena?