Powered By Blogger

Wednesday, November 30, 2011

Jatuh Cinta dan Ad-Diin: Sebuah Artikel Mengenai Sufisme

Oleh Herry Mardian


ANDA pernah jatuh cinta? Pernah melihat atau sekedar berkenalan pada seseorang, lalu anda mulai tertarik dengannya? Awalnya mungkin ada sebuah ‘rasa’ terhadapnya. Lalu anda mulai sering memikirkannya. Banyak hal yang dilakukannya membuat anda tertarik, walaupun mungkin tidak setiap saat kita berinteraksi dengannya. Ketika dia ramah dan tersenyum pada kita satu atau dua detik, atau sekedar berkata “Halo, apa kabar?” sambil tersenyum, pikiran kita mulai berpersepsi.

“Wah, ramah sekali. Kayaknya baik ya. Boljug nih, jadi pasangan… ” dan seterusnya.

Ketika anda sedang lelah, lalu teringat lagi padanya, kemudian muncul rasa ingin bertemu dengannya. Kita mulai berimajinasi. “Kayaknya enak kalau lagi capek begini ngobrol dengannya. Pasti kebaikannya bisa membuat saya terhibur. Kalau curhat pasti dia mau dengerin deh.”

Monday, November 28, 2011

The Secret Garden"-nya MR Bawa Muhaiyaddin.



Anak-anakku, cucu-cucuku yang kucintai, kini mari kita pergi menengok sebuah kolam.Dimana pun jatuhnya hujan, airnya akan mengalir ke bawah dan terkumpul pada tempat-tempat yang kosong atau rendah di bumi, membentuk kolam-kolam. Demikianlah, dengan cara yang mirip, rahmat Tuhan mengisi kolam hati. Sebuah ruang-kosong secara alami terbentuk di dalam diri kita sewaktu kita dijadikan. Ia terbentuk dari kepercayaan dan keyakinan yang ajeg dari orang-tua dan penghulu-penghulu kita, dan dari hubungan mereka yang terus-menerus dengan sifat-sifat dan af’al (tindakan-tindakan) Tuhan. Rahmat Tuhan adalah air-segar yang terkumpul dalam ruang-kosong alami ini yang kemudian dapat memberikan mashlahat bagi semua kehidupan.