Tuesday, August 21, 2012
Gus Mus: Mengenai Haji
Coba sekali-kali ditanyakan kepada Penatar manasik yang sering menyebut HAJI MABRUR itu. Kira-kira apa jawabnya?. Soalnya, yang selalu ditatarkan itu soal bagaimana tawaf, sa'i, wukuf, melempar jumrah YANG BENAR?
Padahal TAWAF itu kan 'hanya' mengitari Ka'bah; SA'I 'hanya' hilir mudik; Shafa-Mawah; WUKUF malah 'hanya' berdiam diri (Jawa: thenguk2); LEMPAR JUMRAH seperti melempar2 yang lain.
SENGKUNI
Sengkuni adalah tokoh wayang Mahabarata Jawa yang menjabat sebagai Patih di Negara Astina, sebuah negara yang diperintah oleh Kurawa. Badannya kurus, mukanya pucat kebiru-biruan seperti pecandu. Cara bicaranya “klemak-klemak” terkesan menjengkelkan.
Orang yang mempunyai ciri fisik seperti ini cenderung berbuat licik, senang menipu, munafik, senang memfitnah, senang menghasut, senang mencelakakan orang lain, dan iri hati. Sengkuni dikenal juga sebagai pengemong atau penasihat, terutama tentang hal-hal pemerintahan bagi para Kurawa dalam memerintah Astinapura.
Di sisi gelap jiwa Sengkuni selalu menyimpan suatu dorongan sadis, yaitu “biarlah orang lain menderita.” Di mana pun juga, sebenarnya kita akan menemukan orang-orang yang memiliki kecenderungan-kecenderungan kasar yaitu ingin mempertahankan dirinya, tetapi orang lain harus dikorbankan.
Thursday, August 9, 2012
APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN?
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini,
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Subscribe to:
Posts (Atom)