Powered By Blogger

Monday, December 12, 2011

Suatu hari plato bertanya pada gurunya Socrates ”Guru ajari saya Cinta.” ________



Sang guru lantas menyuruhnya pergi kedalam hutan untuk mencari sebatang ranting yang dianggap paling lurus, tapi ingat syaratnya adalah ; ”satu kali memilih dan jangan kembali pada pilihan yang lalu.

” Plato menelusuri hutan dan mencoba mencari ranting kayu yang dianggap lurus. Pertama dia menemukan sebuah ranting yang pas dihatinya, tetapi kemudian dia membuangnya dan berfikir masih akan ada ranting-ranting didepan sana yang lebih baik dan lurus, dan juga karena hutan yang masih begitu luas. Semakin jauh plato berjalan Ia hanya mengulang adegan yang sama seperti ranting yang pertama kali Ia temukan, Ia pun kembali ke gurunya dengan tidak membawa sebatang ranting pun.

Wednesday, November 30, 2011

Jatuh Cinta dan Ad-Diin: Sebuah Artikel Mengenai Sufisme

Oleh Herry Mardian


ANDA pernah jatuh cinta? Pernah melihat atau sekedar berkenalan pada seseorang, lalu anda mulai tertarik dengannya? Awalnya mungkin ada sebuah ‘rasa’ terhadapnya. Lalu anda mulai sering memikirkannya. Banyak hal yang dilakukannya membuat anda tertarik, walaupun mungkin tidak setiap saat kita berinteraksi dengannya. Ketika dia ramah dan tersenyum pada kita satu atau dua detik, atau sekedar berkata “Halo, apa kabar?” sambil tersenyum, pikiran kita mulai berpersepsi.

“Wah, ramah sekali. Kayaknya baik ya. Boljug nih, jadi pasangan… ” dan seterusnya.

Ketika anda sedang lelah, lalu teringat lagi padanya, kemudian muncul rasa ingin bertemu dengannya. Kita mulai berimajinasi. “Kayaknya enak kalau lagi capek begini ngobrol dengannya. Pasti kebaikannya bisa membuat saya terhibur. Kalau curhat pasti dia mau dengerin deh.”

Monday, November 28, 2011

The Secret Garden"-nya MR Bawa Muhaiyaddin.



Anak-anakku, cucu-cucuku yang kucintai, kini mari kita pergi menengok sebuah kolam.Dimana pun jatuhnya hujan, airnya akan mengalir ke bawah dan terkumpul pada tempat-tempat yang kosong atau rendah di bumi, membentuk kolam-kolam. Demikianlah, dengan cara yang mirip, rahmat Tuhan mengisi kolam hati. Sebuah ruang-kosong secara alami terbentuk di dalam diri kita sewaktu kita dijadikan. Ia terbentuk dari kepercayaan dan keyakinan yang ajeg dari orang-tua dan penghulu-penghulu kita, dan dari hubungan mereka yang terus-menerus dengan sifat-sifat dan af’al (tindakan-tindakan) Tuhan. Rahmat Tuhan adalah air-segar yang terkumpul dalam ruang-kosong alami ini yang kemudian dapat memberikan mashlahat bagi semua kehidupan.

Monday, October 31, 2011

Sekilas tentang Syaikh Agung Muhyidin Ibn Arabi (semoga Allah meridhainya)


Nasab, Kelahiran, dan Perjalanannya

Beliau adalah Muhammad bin Ali Abdullah Al-Hatimiy Al-Tha’i, yang mendapat sebutan Abu Bakar dan digelari Muhyi Al-Din Ibn ’Arabi (”Putra Arab Sang Penghidup Agama,” selanjutnya, dalam terjemahan ini, lbn Arabi).

Beliau (semoga Allah meridhainya) dilahirkan pada hari Senin, malam 17 Ramadhan, tahun 520H di Marsiyyah, Andalusia. Pada usia 8 tahun beliau pindah ke Seville (sekarang wilayah Spanyol) bersama dengan orang tuanya, seraya belajar hadis dan fiqih kapada para guru di negerinya.

Pengembaraannya di kota-kota Andalusia dan negeri Maghrib mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk karakter tasawuf beliau kelak, ketika beliau menjadi syaikh dari para syaikh (syaikh al-masyayikh) dan pemuka para imam lslam. Syaikh Ibn Arabi sangat mendalami jalan sufi dan tak saorang pun yang blsa menandinginya sehingga beliau pantas menjadi teladan yang mencerminkan akhlak-etika perkataan dan perbuatan para sufi.

Sunday, October 30, 2011

sepenggal tentang ''JALALUDDIN RUMI''


Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorang

tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah

guru nomor satu Thariqat Maulawiah, sebuah thariqat

yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah

sekitarnya. Thariqat Maulawiah pernah berpengaruh

besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan

kalangan seniman sekitar tahun l648.



Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan

akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Di

zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit

itu. Bagi mereka kebenaran baru dianggap benar bila

mampu digapai oleh indera dan akal. Segala sesuatu

yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, dengan

cepat mereka ingkari dan tidak diakui.

Friday, October 28, 2011

Abu Nawas Menipu Tuhan


Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit.
Di antara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama.

Orang pertama mulai bertanya, "Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"
"Orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil." jawab Abu Nawas.
"Mengapa?" kata orang pertama.
"Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan." kata Abu Nawas.
Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.

Monday, October 24, 2011

Masuklah Pada-Ku Seorang Diri

kitab ‘Al-Mawaqif wal Mukhtabat’
Imam An-Nifari


Allah berseru pada hamba-Nya,

“Hendaklah engkau bekerja tanpa melihat pekerjaan itu!

Hendaklah engkau bersedekah tanpa memandang sedekah itu!

Engkau melihat kepada amal perbuatanmu, walau baik sekalipun, tak layak bagi-Ku untuk memandangnya. Maka janganlah engkau masuk kepada-Ku besertanya!

Sesungguhnya, jika engkau mendatangi-Ku berbekal amal perbuatanmu, maka akan Aku sambut dengan penagihan dan perhitungan. Jika engkau mendatangi-Ku berbekal ilmu, maka akan Aku sambut dengan tuntutan! Dan jika engkau mendatangi-Ku dengan ma’rifat, maka sambutan-Ku adalah hujjah, padahal hujjah-Ku pastilah tak terkalahkan.

Monday, October 17, 2011

Kegaiban Hari Esok

'' Orang yang beruntung adalah orang yang bisa menjadikan keghaiban hari esok sebagai hidangan bagi hatinya''.


KETIKA Nabi Musa as diperintahkan Allah swt untuk membawa bani Israil ke tepi laut apakah ia sudah mengetahui bahwa Allah swt akan membukakan laut bagi mereka ? Tidak sama sekali. Ia hanya meyakini bahwa di tempat itu Allah swt akan menurunkan pertolongannya, tanpa diketahui apa bentuknya.

Musa a.s. dan umatnya, dalam tekanan kebingungan yang hebat, terjebak diantara laut dan kepulan debu gurun yang dihamburkan ke angkasa oleh ribuan kereta perang Fir’aun Merneptah. Cacian-cacian kepada sang Nabi mulai berhamburan dari lisan-lisan umatnya sendiri, karena Musa, nabi mereka, malah mengarahkan mereka terkepung dan terdesak ke laut Merah.

Sunday, October 2, 2011

Pertemuan Ibn Athaillah Al Sakandari dengan Ibn Taymiyah

Bismillahi ar rahmani ar rahiim

Abu Fadl Ibn Athaillah Al Sakandari (wafat 709), salah seorang imam
sufi terkemuka yang juga dikenal sebagai seorang muhaddits,
muballigh sekaligus ahli fiqih Maliki, adalah penulsi karya-karya
berikut: Al Hikam, Miftah ul Falah, Al Qasdul al Mujarrad fi
Makrifat al ism al-Mufrad, Taj al-Arus al-Hawi li tadhhib al-nufus,
Unwan al-Taufiq fi al Adad al-Thariq, sebuah biografi: Al-Lataif fi
manaqib Abi al Abbas al Mursi wa sayykhihi Abi al Hasan, dan lain-
lain. Beliau adalah murid Abu al Abbas Al-Musrsi (wafat 686) dan
generasi penerus kedua dari pendiri tarekat Sadziliyah: Imam Abu Al
Hasan Al Sadzili.

Ibn Athaillah adalah salah seorang yang membantah Ibn Taymiyah atas
serangannya yang berlebihan terhadap kaum sufi yang tidak sefaham
dengannya. Ibn Athaillah tak pernah menyebut Ibn Taymiyah dalam
setiap karyanya, namun jelaslah bahwa yang disinggungnya adalah Ibn
Taymiyah saat ia mengatakan dalam Lataif: sebagai “cendekiawan ilmu
lahiriyah”.

Wednesday, September 28, 2011

Doa Senin Pagi – Muhyiddiin Ibnu ‘Arabi

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai, Tuhanku, aku bermohon dari-Mu akan cahaya dan bimbingan, dan amal yang shaleh. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hawa nafsuku dan dari segala bentuk kejahatan yang akan menjauhkanku dari-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau. Murnikan jiwaku dari keragu-raguan akan janji-Mu dan karakter palsuku, dari malapetaka dunia akhirat dan kelalaian Mendzikiri-Mu. Anugerahilah aku pengabdian sejati, yang membuatku mentaati-Mu dalam setiap keadaanku.

Syekh Sa’di Asy-Syirazi

Barangsiapa mengikuti jalan itu (pencarian kebenaran), ia akan kehilangan topi (kebanggaan) dan kepalanya (rasionalitas). (Nizhami, Treasury of Mysteries)

Gulistan (Kebun Mawar) dan Bustan (Kebun Buah) karya Sa’di asy-Syirazi merupakan dua karya klasik Sufisme yang mengandung ajaran moral dan etika serta banyak dibaca orang di India, Persia, Pakistan, Afghanistan dan Asia Tengah. Pada masa hidupnya, Sa’di adalah seorang Darwis yang senantiasa berkelana. Ia pernah ditangkap bala tentara Perang Salib dan disuruh menggali parit sedemikian dalam. Ia juga mengunjungi pusat-pusat pengajaran di Timur dan menulis puisi serta prosa yang bernilai sangat tinggi. Ia pernah belajar di perguruan tinggi Baghdad yang didirikan Nizham, Menteri Pengadilan Syah, sahabat Omar Khayyam. Ia mempunyai ikatan dengan para Sufi dari Tarekat Naqsyabandiyah, mempunyai hubungan dekat dengan Syekh Syahabuddin Suhrawardi, pendiri Tarekat Suhrawardiyah serta Najmuddin Kubra, Sang “Pilar Masa”, salah seorang Sufi terbesar sepanjang masa.

Tuesday, September 27, 2011

Rahasia Sang Maha Kuasa …

Bilamana membicarakan tentang rahasia-rahasia maka kita ingat kisah Nabi Khidir as. dengan Nabi Musa as. yang Allah Ta’ala abadikan dalam Al Quran dalam Surat al Kahfi. Ketika itu Nabi Musa as dijadikan Allah Ta’ala sebagai individu yang tidak mengerti sepenuhnya, dan tidak bisa bersabar karenanya, atas tindakan Nabi Khidir as. yang melubangi perahu kemudian membunuh anak kecil dan mendirikan dinding rumah yang hampir roboh di kota yang penduduknya tidak mau menjamu mereka … QS.[18]:65-82

Setelah Nabi Khidir as. membuka tabir dari rahasia apa-apa yang dilakukannya dan menjelaskan segala sesuatunya tentang perintah Alah Ta’ala kepadanya, barulah Nabi Musa as. menjadi faham dan tidak lagi bersikap heran.

Al Ghazali: KISAH SI PENUNGGANG KUDA DAN SI MISKIN

Dikisahkan bahwa ada seorang Nabi melakukan ibadat di sebuah gunung yang berdekatan dengan sebuah mata air. Kemudian lewatlah seorang penunggang kuda dan singgah sebentar untuk minum dari mata air tersebut. Kemudian karena terburu-buru, kantung uangnya yang berisi seribu dinar tertinggal disitu.

Saturday, September 17, 2011

Buncis Rebus [mawlana rumi]

Sahabats…
Seorang Syeikh Sufi seringkali menasihati murid-murid beliau menggunakan bahasa perumpamaan, kadang juga beliau mengungkapkan nasihat berupa puisi. Nah, Sufi kekasih Allah yang kita sajikan nasihatnya kali ini, Maulana Rumi menyajikan nasihatnya dalam rupa puisi yang penuh perumpaan, yang bila kita renungkan isinya sebuah rahasia kehidupan yang penuh hikmah.

Tuesday, August 23, 2011

Kopi Kehidupan


Suatu hari, sebuah kelompok alumni universitas yang terdiri dari para sarjana sukses, berkumpul bersama untuk mengadakan acara reuni dengan mantan profesor mereka. Acara yang diadakan di kediaman sang profesor tersebut dihiasi hiruk pikuk dan canda tawa hingga tanpa mereka sadari pembicaraan berubah menjadi ajang curhat berisi keluh-kesah, stres dan kerasnya kehidupan.

Untuk menghangatkan suasana, sang profesor pergi ke dapur untuk meracik kopi. Sekembalinya dari dapur, ia membawa sebuah teko besar dan berbagai macam cangkir yang terbuat dari keramik, plastik, kaca, kristal dan beberapa cangkir murahan. Ia mempersilakan tamu-tamu beliau untuk menghidangkannya sendiri.

Ketika setiap mahasiswa menikmati sajian kopi, sang profesor berujar:

“Kalau kalian perhatikan, cangkir-cangkir yang bagus dipakai semua, yang tersisa hanyalah cangkir yang jelek dan murahan. Walaupun wajar bagi kalian untuk mengambil yang terbaik bagi diri kalian, itulah sumber stres dan masalah di dalam kehidupan kalian.

Monday, August 22, 2011

PUISI BILA AKU JATUH CINTA (SYED QUTB)


Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

[ R U M I ]


be like the sun for grace and mercy
be like the night to cover others' faults
be like running water for generosity
be like death for rage and anger
be like the Earth for modesty
appear as you are
be as you appear
---
jadilah seperti matahari bagi memberi dan mengasihi
jadilah seperti malam untuk menutupi kesalahan orang lain

PUISI KARYA W.S. RENDRA | PUISI RAHASIA KEINDAHAN LAUTAN


Rendra yang dijuluki “Si Burung Merak” adalah salah satu penyair dan budayawan terbaik yang dimiliki negeri ini rendra dilahirkan di solo 7 november 1935. Mula-mula ia bernama Willibrodus Surendra Broto, namun setelah memeluk islam ia merubah namanya menjadi Wahyu Sulaiman Rendra. W.S. Rendra wafat pada Kamis, 6 Agustus 2009, pukul 22.30 karena sakit.
Pengaruh WS Rendra dalam kesusastraan indonesia begitu dahsyat. Karya-karyanya seperti drama Orang-orang di Tikungan Jalan, Selamatan Anak Cucu Sulaiman hingga Kasidah Barzanji dan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta, Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, Potret Pembangunan Dalam Puisi dan masih banyak lagi, menjadi pijakan dalam dunia sastra indonesia.
Berikut salah satu puisi rendra yang terkenal yang berjudul “Lautan” :

Tuesday, August 16, 2011

Sebuah Kisah Bijaksana dari seorang Sufi Sheikh muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen dari buku My Love You My Children.

Anakku yang mulia, yang aku sayangi, yang aku cintai, cucu-cucuku. Aku akan menceritakan sebuah kisah.

Tuhan menciptakan manusia dengan cara yang indah. Lalu Tuhan bertanya kepadanya, “Apa yang kamu inginkan?”.
Manusia menjawab, “Aku menginginkan hidup yang tenteram. Aku ingin menyembahmu, Oh Tuhan. Aku ingin beribadah kepadaMu. Lalu aku akan mendapatkan ketenangan hati. Inilah yang aku inginkan. Aku mohon engkau memberikannya kepadaku!”

“Baiklah”, kata Tuhan. “Apa yang kamu ingingkan?”
“Aku ingin menjadi raja. Setelah itu aku bisa beribadah kepadaMu dengan tenang.”

“Baiklah, kamu bisa menjadi raja.”
Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Bagaimana kabarmu ? Apakah kamu sudah merasa tenang sekarang?”
“Tidak, aku tidak merasakan ketenangan,” keluh manusia.

“Oh Tuhan, aku membutuhkan kekayaan. Agar hidupku menjadi tenang.”
Lalu Tuhan memberikannya segala kekayaan dunia kepadanya, dan setelah beberapa waktu Dia bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

Friday, July 15, 2011

Umar dan Uskup Yerusalem

Allah memberikan payung perahmatan Islam ini bukan hanya kepada umat Islam, tapi kepada seluruh manusia, bahkan seluruh alam semesta.

SUATU hari di tahun 638M, Uskup dari Makam Suci Kristus mengumumkan bahwa seorang pemimpin besar Islam, ‘Umar bin Khattab, akan datang untuk menandatangani perjanjian damai dan jaminan perlindungan khalifah bagi kota suci mereka, Yerusalem. Maka seluruh penduduk Yerusalem pun tumpah ruah di gerbang kota. Tua dan muda, laki-laki dan perempuan tampak bersiap menanti arak-arakan kunjungan kenegaraan yang akan tiba, untuk melihat, menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada khalifah yang terkenal karena keadilannya itu.

Namun arak-arakan yang diharapkan itu tidak ada. Di cakrawala mereka hanya melihat dua orang yang sederhana bersama seekor unta yang kelelahan. Salah seorang dari mereka duduk di atas punggung unta, dan yang lainnya berjalan kaki sambil menuntun untanya.

Wednesday, July 6, 2011

Bergunjing Sampai Mati

Di tahun-tahun terakhir hidupnya, Arthur Schopenhauer, filsuf yang menjadi inspirator Nietzsche, sering makan malam di sebuah hotel di Frankfurt yang sering dipenuhi tentara Inggris. Setiap sebelum makan, dia akan menaruh sekeping koin emas di meja, dan selesai makan, dia akan mengambil dan memasukan koin itu ke saku. Kebiasaan aneh tersebut menggelitik seorang pelayan untuk menanyakannya. Schopenhauer menjelaskan bahwa dia membuat sedikit taruhan dengan dirinya sendiri: bila tentara-tentara Inggris tersebut berbicara apa pun selain kuda, anjing, dan perempuan, maka Schopenhauer akan memasukkan koin tersebut ke kotak amal.

Friday, July 1, 2011

Siapa Socrates sebenarnya?


Ingatan kita dulu adalah tentang seorang tua gempal di Yunani sana yang hidupnya hanya beredar di pasar-pasar bak gelandangan, menggetok pikiran dan mendebat anak-anak muda tentang sesuatu yang… entah soal apa sebenarnya. Yang lalu diadili dan mati diteguk racun oleh penguasa.

Gadfly of Athena, julukannya, Lalat Pengganggu Athena. Dan beliau ini memang bak lalat: hinggap, menggelitik, lalu terbang… hampir tanpa jejak. Maka sampai kini pun, tak pernah orang menemukan bahkan sebaris pun tulisan-tulisan Socrates. Kisahnya yang ajaib, tentu, masih dapat kita simak lewat karya-karya Plato yang banyak merekam gurunya yang aneh ini.

Aneh, karena yah… ngapain ya ngider di jalan-jalan seperti itu? Cuma untuk berdiskusi dan menanyai orang-orang? He is a prominent philosopher, a smart guy! Dan apa yang dituju sebenarnya, diskusi apa, tentang apa — sebegitu hebohnya sampai musti disidang di depan 500 juri di pengadilan Athena?

Wednesday, June 29, 2011

Perjalanan Sunan kalijaga mencari Guru Sejati

CARA RADEN SYAHID MENCARI GURU SEJATI
Di antara para wali yang lain, Kanjeng Sunan Kalijaga bisa dikatakan satu-satunya wali yang menggunakan pendekatan yang pas yaitu budaya Jawa. Dia sadar, tidak mungkin menggunakan budaya lain untuk menyampaikan ajaran sangkan paraning dumadi secara tepat. Budaya arab tidak cocok diterapkan di Jawa karena manusia Jawa sudah hidup sekian ratus tahun dengan budayanya yang sudah mendarah daging. Bahkan, setelah “dilantik” menjadi wali, dia mengganti jubahnya dengan pakaian Jawa memakai blangkon atau udeng.
Nama mudanya Raden Syahid, putra adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Kadpiaten Tuban sebagaimana Kadipaten yang lain harus tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Nama lain Tumenggung Wilatikta adalah Ario Tejo IV, keturunan Ario Tejo III, II dan I. Arti Tejo I adalah putra Ario Adikoro atau Ronggolawe, salah seorang pendiri Kerajaan Majapahit. Jadi bila ditarik dari silsilah ini, Raden Syahid sebenarnya adalah anak turun pendiri kerajaan Majapahit.
Raden Syahid lahir di Tuban saat Majapahit mengalami kemunduran karena kebijakan yang salah kaprah, pajak dan upeti dari masing-masing kadipaten yang harus disetor ke Kerajaan Majapahit sangat besar sehingga membuat miskin rakyat jelata. Suatu ketika, Tuban dilanda kemarau panjang, rakyat hidup semakin sengsara hingga suatu hari Raden Syahid bertanya ke ayahnya: “Bapa, kenapa rakyat kadipaten Tuban semakin sengsara ini dibuat lebih menderita oleh Majapahit?”. Sang ayah tentu saja diam sambil membenarkan pertanyaan anaknya yang kritis ini.

Wednesday, June 15, 2011

C I N T A RABIAH AL-ADAWIYAH

Pada suatu hari seorang lelaki datang kepada Rabiah al-Adawiyah al-Bashriyah dan bertanya, “Saya ini telah banyak melakukan dosa. Maksiat saya bertimbun meleblhl gunung-gunung. Andaikata saya bertobat, apakah Allah akan menerima tobat saya?” “Tidak,” jawab Rabiah dengan suara sangar. Pada kali yang lain seorang lelaki datang pula kepadanya. Lelaki itu berkata, “Seandainya tiap butir pasir itu adalah dosa, maka seluas gurunlah tebaran dosa saya.

Maksiat apa saja telah saya lakukan, baik yang kecil maupun yang besar. T etapi sekarang saya sudah menjalani tobat. Apakah Tuhan menerima tobat saya?” “Pasti,” jawab Rabiah dengan tegas. Lalu ia menjelaskan, “Kalau Tuhan tldak berkenan menerlma tobat seorang hamba, apakah mungkin hamba itu tergerak menjalani tobat? Untuk berhenti darl dosa, jangan simpan kata “akan atau “andaikata” sebab hal itu akan merusak ketulusan niatmu.”

Saturday, June 11, 2011

Ali r.a

Satu kisah yang sungguh luar biasa tentang Ali r.a. yang barangkali belum pernah kita dengar sebelumnya. Diambil dari sebuah buku, Questions of Life, Answers of Wisdom, petikan diskusi antara seorang guru sufi asal Srilanka, Bawa Muhaiyaddeen, dengan salah seorang muridnya.

ABOUL’ALA: Ada sebuah riwayat tentang Ali r.a. di masa ia menjadi seorang khalifah dan Allah telah menganugrahkan kepadanya pengetahuan tentang sirr. Suatu hari ketika berjalan bersama sahabatnya, ia melihat seseorang. Lalu Ali r.a. pun berkata, “Orang itu yang nanti akan membunuhku.” Sahabatnya terperanjat, “Ya Khalifah Rasulullah, mengapa tak kau tangkap dia dan penjarakan dia?” Ali r.a. menjawab, “Bila kutangkap dia, lalu siapa nanti yang akan membunuhku?” Dia tahu bahwa orang itu akan membunuhnya, namun ia membiarkannya. “Siapa lagi yang nanti akan melakukannya,” ujarnya. Bagaimana keberserahan diri kepada Allah yang seperti ini dapat sejalan dengan penjelasan Bawa tentang al-qada’ wal-qadar?

Thursday, June 9, 2011

Imam An nifari, makna islam


Allah berseru kepada hamba-Nya:

“Hendaklah engkau menyerah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, dan menyerah kepada perantara-perantara dengan tubuhmu, supaya engkau bersama-Ku dengan kemauan kerasmu, dan bersama selain-Ku dengan akal budimu.

Maka engkau senantiasa menghimpun kemauan kerasmu atas-Ku, tiada bagian bagi selain-Ku terhadap dirimu melainkan hanya kehadiranmu bersamanya, dengan akal budimu saja.

Maka janganlah engkau bersuka ria atas karunia yang dianugerahkan-Nya kepadamu, dan jangan mudah marah kepada orang yang menyakiti hatimu. Jangan pula bermegah karena kejayaanmu, dan menepuk dada menyombongkan ilmu pengetahuanmu.

Wednesday, February 23, 2011

Ketika Iblis Membentangkan Sajadah


Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. "Hai, Blis!", panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : "Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", jawab Iblis ketus.


"Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci,Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!", Kiai mencoba mengusir.

Surat Kepada Kanjeng Nabi






Oleh: Muhammad Ainun Nadjib
Ah, Muhammad, Muhammad. Betapa kami mencintaimu. Betapa hidupmu bertaburan emas permata kemuliaan, sehingga luapan cinta kami tak bisa dibendung oleh apa pun. Dan jika seandainya cinta kami ini sungguh-sungguh, betapa tak bisa dibandingkan, karena hanya satu tingkat belaka di bawah mesranya cinta kita bersama kepada Allah.



Akan tetapi tampaknya cinta kami tidaklah sebesar itu kepadamu. Cinta kami tidaklah seindah yang bisa kami ungkapkan dengan kata, kalimat, rebana, dan kasidah-kasidah.Dalam sehari-hari kehidupan kami, kami lebih tertarik kepada hal-hal yang lain.


Tuesday, February 22, 2011

Nabi Palsu, Sikap Nabi, dan Ahmadiyah




AkhmadSahal,
kandidat PhD ,Universitas
Pennsylvania
___________________________
Pada tahun kesepuluh Hijriah, Nabi Muhammad SAW menerima surat dari seseorang yang mengaku jadi nabi. Namanya Musailamah bin Habib, petinggi Bani Hanifah, salah satu suku Arab yang menguasai hampir seluruh kawasan Yamamah (sekarang sekitar Al-Riyad). Dalam suratnya, Musailamah berujar: “Dari Musailamah, utusan Allah, untuk Muhammad, utusan Allah. Saya adalah partner Anda dalam kenabian. Separuh bumi semestinya menjadi wilayah kekuasaanku, dan separuhnya yang lain kekuasaanmu….”

Seperti dituturkan ahli tafsir dan sejarawan muslim terkemuka pada abad ketiga Hijriah, Imam Ibn Jarir Al-Tabari (838-923), dalam kitabnya Tarikh al-Rusul wa al-Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja) atau yang dikenal sebagai Tarikh al-Tabari, Musailamah bukanlah sosok yang sepenuhnya asing bagi Nabi. Beberapa bulan sebelum berkirim surat, Musailamah ikut dalam delegasi dari Yamamah yang menemui beliau di Madinah dan bersaksi atas kerasulannya. Delegasi inilah yang kemudian membawa Islam ke wilayah asal mereka dan membangun masjid di sana.

sejarah komputer dari masa ke masa


,Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia.Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat.Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik.

Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan.Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa.Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja,sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi,jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.

Sejarah Komputer menurut periodenya adalah:

- Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik
- Komputer Generasi Pertama
- Komputer Generasi Kedua
- Komputer Generasi Ketiga
- Komputer Generasi Keempat
- Komputer Generasi Kelima

Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik Abacus,yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak.Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan.Seiring dengan munculnya pensil dan kertas,terutama di Eropa,abacus kehilangan popularitasnya

Setelah hampir 12 abad,muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi.Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662),yang pada waktu itu berumur 18 tahun,menemukan apa yang dia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.